Manado, 31 Agustus 2024. APEBSKID Pusat kembali menyelenggarakan Mimbar Multidisiplin Seri ke-7, sebuah forum akademik yang mempertemukan para pakar lintas disiplin dalam pembahasan arah baru pemajuan sastra. Mengusung tema “Arah Baru Pemajuan, Pemberdayaan, Diseminasi, Publikasi, dan Kerja sama Bidang Kesusastraan Berbasis Kajian Multidisiplin,” acara ini berlangsung pada tanggal 31 Agustus 2024 pukul 13.00 WIB melalui platform Zoom, dan menarik perhatian peserta dari berbagai latar belakang akademis.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Dr. Sucipto Purnomo, M.Hum., perwakilan Pimpinan Pusat APEBSKID dan dosen di Universitas Negeri Semarang. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya Mimbar Multidisiplin sebagai sarana bagi para akademisi untuk saling berbagi ilmu dan perspektif, serta sebagai langkah konkret dalam memajukan bidang kesusastraan melalui pendekatan yang lebih komprehensif. Apebskid sebagai filiasi yang terus berkembang dan memajukan kajian multdisipin, sejajar dengan afiiasi/asosiasi lain di Indonesia, Sekaligus, beliau menyampaikan seluruh keluarga besar APEBSKID Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan konferensi dan Munas APEBSKID I di Manado pada tanggal 10-13 Oktober 2024. Selanjutnya pembacaan puisi dibawakan Dr. Dwi Astuti W. Nurhayati, berjudul “Kelana Kota”.

Pemyampaian materi diawali pemaparan Dr. Rita Senduk, M.Pd. dari Universitas Kristen Indonesia Toraja, yang membahas “Semiotika Roland Barthes dan Nilai Budaya dalam Ritual Toraja.” Presentasi ini membuka wawasan peserta tentang cara semiotika dapat digunakan untuk memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam ritual tradisional.

Dilanjutkan dengan materi dari Dra. Sri Kusumo Habsari, M.Hum. dari Universitas Sebelas Maret, yang menyajikan “Kajian Sastra dengan Pendekatan Teori Feminist Standpoint.” Beliau mememberi penekanan pentingnya memahami sastra melalui lensa feminisme untuk mengangkat suara-suara yang sering terpinggirkan.

Penutup dari rangkaian pemaparan adalah presentasi dari Prof. Dr. Retty Isnandes, S.Pd., M.Hum. dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, yang membahas “Pendekatan Multidisiplin dalam Penelitian Sastra.” Materi ini menyoroti bagaimana pendekatan multidisiplin dapat memperkaya penelitian sastra dan membuka peluang inovasi baru. Sebelum membahas materi, diawali pembacaan puisi berjudul” Tentang Haluan Negeri, Maraton Menuju Entah”.

Acara ini dipandu oleh Lusi Handayani, S.Sn., M.Sn. dari Universitas Jambi dan dimoderatori oleh Dr. Leila Mana Ganiem, S.Pd., M.Si. dari Universitas Mercu Buana, Jakarta, yang dengan cekatan mengatur jalannya diskusi, memastikan interaksi yang produktif antara narasumber dan peserta.

Mimbar Multidisiplin APEBSKID Seri ke-7 ini berhasil menghidupkan dialog yang dinamis dan mempertemukan berbagai sudut pandang dalam kajian sastra. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga membuka pintu untuk kolaborasi yang lebih erat di masa depan, menegaskan kembali komitmen APEBSKID dalam memajukan bidang kesusastraan melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif. (Tim Creative, APEBSKID Pusat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *