Yogyakarta, 12 Januari 2025. Komisariat Yogyakarta dari Afiliasi Peneliti Pengajar Budaya, Bahasa, Sastra, Komunikasi, Seni, dan Desain (APEBSKID) sukses menggelar webinar bertajuk “Grand Theory: Penelitian Budaya, Pendidikan, Bahasa, Sastra, Komunikasi, Seni, dan Desain” pada hari Sabtu, 11 Januari 2025, dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai selesai. Acara yang dilaksanakan secara virtual ini bertujuan untuk menggali berbagai perspektif teoretis dalam penelitian multidisiplin. Rangkaian acara Webinar dibuka pembawa acara, Fifie Febrianti Sukman, S.Sn., M.Sn., dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, dengan suasana yang hangat dan penuh semangat. Acara dipandu oleh moderator, Dr. Herman, M.Pd., dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang juga merupakan anggota aktif Komisariat APEBSKID Yogyakarta. Sambutan pembukaan disampaikan oleh Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum., dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, yang menjabat sebagai Dewan Pengawas APEBSKID Pusat periode 2024-2028. Dalam sambutannya, Prof. Sunarmi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas bidang untuk memperkuat penelitian yang relevan dengan kemajuan budaya, pendidikan, dan seni di Indonesia.
Webinar yang diselenggarakan APEBSKID Komisariat Yogyakarta ini menghadirkan tiga narasumber utama (1) Dr. A.M. Susilo Pradoko, M.Si., Ketua APEBSKID Komisariat Yogyakarta sekaligus dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Beliau membahas Teori Habitus dan Arena Pierre Bourdieu sebagai pendekatan teoretis yang relevan dalam penelitian budaya dan pendidikan. Paparannya menyoroti bagaimana teori ini dapat membantu memahami dinamika sosial dan transformasi dalam berbagai konteks penelitian; (2) Dr. Diah Ajeng Purwani, S.Sos., M.Si., Akademisi dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska), Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Dr. Diah mengupas Trend Media Sosial dalam Virtual Etnografi Penelitian Kualitatif, menggunakan pendekatan seperti fenomenologi digital, netnografi, studi kasus digital, dan hermeneutik digital. Perspektif ini memberikan wawasan tentang bagaimana media sosial dapat menjadi sumber data yang kaya untuk penelitian kualitatif di era digital; dan (3) Dr. Novi Siti Kussaji Indrastuti, M.Hum., Dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus anggota aktif APEBSKID Komisariat Yogyakarta. Presentasinya mengangkat topik unik tentang Hantu Noni Belanda di Benteng Vredeburg Yogyakarta dan analisis sosiokulturalnya. Paparannya menggambarkan bagaimana fenomena lokal seperti ini dapat menjadi objek penelitian yang mencerminkan nilai budaya dan dan kisah perjalanan hidup manusia. Kisah tentang hantu merepresentasikan dimenis kehidupan manusia di masa lalu.
Webinar ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari dosen, peneliti, mahasiswa, dan praktisi dari berbagai latar belakang. Diskusi yang berlangsung interaktif menunjukkan antusiasme tinggi dari para peserta. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan minat mendalam terhadap aplikasi teori dalam penelitian multidisiplin. Acara ini ditutup dengan kesimpulan dari moderator, Dr. Herman, M.Pd., yang menegaskan perlunya sinergi antara teori dan praktik dalam penelitian. Beliau juga mengapresiasi narasumber atas paparan mereka yang inspiratif dan mendorong peserta untuk terus memperluas wawasan akademik. Webinar ini merupakan bukti nyata dari komitmen APEBSKID Komisariat Yogyakarta dalam mendukung pengembangan penelitian interdisipliner. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus digalakkan untuk memperkuat jaringan akademik serta memperkaya kontribusi ilmu pengetahuan.